Kapolda Metro Jaya Geram Lihat Polisi Dimaki Dept Collector: Darah Saya Mendidih, Lawan, Tangkap!

Jakarta, 24jam.co - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengaku geram dengan aksi dept collector dengan gaya preman yang masih merajarela di Jakarta.

Baru-baru ini sebuah video viral seorang Polisi di bentak oleh sejumlah debt collector yang pada saat itu sedang berusaha menengahi kasus penarikan mobil seorang selebgram dan TikTokers bernama Clara Shinta.

Fadil mengaku sampai mendidih darah nya ketika melihat anggotanya yang diketahui merupakan Bhabinkamtibmas diwilayah tersebut dimaki-maki oleh dept collector. Ia sampai memerintahkan jajarannya untuk lawan dan tangkap para dept collector yang berperilaku preman tersebut.

"Saya lihat preman ini udah mulai agak merajalela di Jakarta," ujar Fadil dalam unggahan di Instagram @kapoldametrojaya dikutip 24jam.co pada Rabu, 22 Februari 2023.

Baca Juga: Viral Aksi Pelecehan Seksual di Bus Transjakarta Dilakukan Pria Paruh Baya, Pelaku Dikejar Sampai Tersungkur

Bahkan Fadil mengaku ia sampai tidak bisa tidur melihat  bolak-balik video anggotanya yang dibentak oleh dept collecctor itu.

"Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB, darah saya mendidih itu saya lihat itu anggota dimaki-maki begitu," sambungnya.

Jendral Polisi berbintang dua itu juga mengatakan bahwa tidak ada lagi tempat bagi para preman di Jakarta.

"enggak ada lagi tempatya preman di Jakarta," kata Fadil.

Baca Juga: Sopir Fortuner Tak Sengaja Tertembak Majikannya di Jaksel, Sang Majikan Langsung Tersangka dan Ditahan

Tak hanya itu, ia sampai sedih hati bolak-balik melihat Handphone menyaksikan video anggotanya yang dimaki serta dibentak dan mendapatkan perilaku yang semena-mena oleh dept collector.

Fadil mengintruksikan anggotanya untuk melawan dan menangkap para dept collector yang berlaku kasar.

"Jangan mundur lagi, sedih hati saya bolak-balik, yang dept collector-dept collector macam itu, jangan biarkan dia itu lawan, tangkap, jangan pake lama." tegasnya.

Fadil juga memerintahkan jajaran anggotanya untuk menindak tegas tindakan premanisme yang dilakukan oleh para debt collector dan agar bergerak cepat ke TKP jika ada kasus serupa.